Pages

Subscribe:

Jumat, 30 Desember 2011

Dampak Negatif yang Terjadi akibat Ledakan Penduduk indonesia

Dampak Negatif yang Terjadi akibat Ledakan Penduduk dan Cara Mengatasinya
1) Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah polusi. Tingkat polusi bergerak naik seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk disuatu area permukiman. Polusi ditimbulkan dari asap hasil pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya saat ini semakin meningkat tajam. Hal ini terlihat semakin tingginya frekuensi kemacetan yang terjadi dijalan-jalan yang membuat jalan di kota tidak lancer lagi di lalui.

Ujung dari semua ledakan penduduk itu adalah kerusakan lingkungan dengan segala dampak ikutannya seperti menurun kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan serta hilangnya fungsi ruang terbuka.

2) Dampak Sosial dan Kesehatan
Dampak sosial yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk, lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan.
Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan. Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:
1. Melakukan program transmigrasi
Program transmigrasi adalah program nasional untuk memindahkan kelompok penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Saya rasa program transmigrasi ini sudah banyak menolong penduduk Indonesia.
2. Melakukan program keluarga berencana
Dengan adanya program KB dapat mencegah kelahiran terlalu banyak anak. Saya berpendapat bahwa program KB sudah berhasil. Sekarang di Indonesia jumlah anak yang lahir setiap tahun sudah menurun.
3. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
Hal ini disebabkan padatnya penduduk mengakibatkan banyaknya lahan yang dipergunakan untuk pemukiman, sehingga lahan yang tadinya merupakan tempat penduduk menanam tanaman pangan beralih fungsi sebagai lahan pemukiman. Peralihan fungsi ini membuat penurunan terhadap produksi pangan penduduk sehingga penduduk mengalami kekurangan pangan. Oleh karena itu diperlukan penggunaan teknologi agar dapat meningkatkan produksi pangan walaupun denganlahan sempit.
4. Pemerataan pembangunan
Hal ini dapat di lihat dikota-kota yang merupakan titik sentral pembangunan dan kegiatan ekonomi. Seharusnya pembangunan tidak hanya terpusat dikota-kota tetapi juga dilakukan dikabupaten. Jika pembangunan dilakukan secara merata dikabupaten maka sangat kecil kemungkinan penduduk yang tinggal dikabupaten pindah ke kota.



Pelapisan sosial & kesamaan derajat

Kesamaan derajat
     Dalam Hidup bernegara tidak ada nya dibedakan mana penjabat dan rakyat dimata hukum.Kesamaan derajat dalam istilah dibidang Kewarganegaraan adalah sama dalam arti tidak membedakan atau mengistimewahkan seseorang. Kesamaan derajat tidak dilihat dari orang itu memliki harta berlimpah atau tidak,karena di mata Tuhan semua sama saja,hanya dibedakan dengan kesempatan dan takdir dari masing-masing orang.
Hendaklah kita saling membantu sebagai mahluk yang diciptakan menjadi mahluk sosial.Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,setiap manusia sama semua derajatnya.
Mungkin banyak saat ini sikap saling memilih,oleh karena itu negara ini tidak berkembang,kini saatnya bukannya saling mendiskriminasi,tetapi saling melihat diri sikap dan perilaku kita.
Pelapisan sosial 
   bisa dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti pelapisan sosial tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bisa dikatakan memiliki status, tingkatan yang sama dalam lingkungan atau daerahnya.

Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Dilihat dari Ukuran dan kateria pelapisan sosial
 
Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

Keluarga, dan Masyarakat, Individu


    Dalam setiap masyarakat, keluarga merupakan pranata sosial yang sangat penting artinya bagi kehidupan sosial. Seseorang menghabiskan paling banyak waktunya dalam keluarga dibandingkan dengan di tempat bekerja misalnya, dan keluarga adalah wadah di mana sejak dini seseorang dikondisikan dan dipersiapkan untuk kelak dapat melakukan peranan-peranannya dalam dunia orang dewasa. Melalui pelaksanaan peranan-peranan itu pelestarian berbagai lembaga dan nilai-nilai budayapun akan dapat tercapai dalam masyarakat bersangkutan.
Keluarga adalah satu-satunya lembaga sosial, di samping agama, yang secara resmi telah berkembang di semua masyarakat. Tugas-tugas kekeluargaan merupakan tanggungjawab langsung setiap pribadi dalam masyarakat, dengan satu dua pengecualian. Hampir setiap orang dilahirkan dalam keluarga dan juga membentuk keluarganya sendiri. Setiap orang merupakan sanak keluarga dari banyak orang. Hampir tidak ada peran tanggungjawab keluarga yang dapat diwakilkan kepada orang lain, seperti halnya tugas khusus dalam pekerjaan dapat diwakilkan kepada orang lain.
Fungsi Keluarga
    Fungsi keluarga adalah untuk menciptakan anggota masyarakat yang baru yang sesuai dengan norma-norma atau ukuran pada masyarakat tersebut. Perubahan yang ada pada masyarakat mempengaruhi suatu keluarga dalam memberikan pengajaran pada anak-anaknya. Secara umum fungsi keluarga adalah untuk sosialisasi, reproduksi, dan legalitas status. ada empat fungsi universal keluarga inti, yaitu fungsi seksual, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi pendidikan. Keempat fungsi tersebut bersifat universal dan mendasar bagi kehidupan manusia.keluarga adalah pusat yang paling penting dalam kehidupan seorang individu biasa. Dari keluarga, seseorang itu melangkah keluar, dan kepada keluarga juga seseorang itu akan kembali, berada dalam kelompok orang yang paling erat dalam hidup mereka. Keluarga adalah kelompok inti yang paling penting dan dengannya seseorang itu berhubungan.

masyarakat

Masyarakat di Indonesia ini sudah semakin pintar dan kritis dengan adanya teknologi internet yang semakin canggih dan membuat informasi yang masuk semakin tidak bisa di kontrol. Hal tersebut membuat masyarakat di Indonesia bahkan di Negara lainnya menjadi kritis akan cara kerja pemerintahan terbukti dengan banyaknya Negara – Negara di timur tengah yang berturut –turut melakukan revolusi untuk menggulingkan kepemimpinan presidennya.
Tidak bisa di pungkiri bahwa problematika masyarakat di Indonesia saat ini semakin rumit dari berbagai aspek kehidupan. Masyarakat yang tinggal di perbatasan Negara tetangga sebagai contohnya yang mana mereka seperti di anak tirikan oleh bangsanya sendiri padahal mereka dengan bangga menyebut Indonesia sebagai tanah airnya dan hal tersebut sungguh disayangkan mengingat mereka adalah bagian dari Negara ini. pemerintah sudah seharusnya juga memikirkan kondisi masyarakat yang tinggal di perbatasan.

.individu

Pada dasarnya manusia dilahirkan sebagai mahluk sosial dimana mereka tidak dapat hidup sendiri. Akan tetapi, setiap manusia merupakan individu yang memiliki pemikiran dan pola pikir yang berbeda dari individu lainnya dan oleh karna itu tidak dalam semua hal pemikiran manusia dapat disatukan. Setiap  manusia memeliki ego maupun kesukaan yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya akan tetapi di dalam suatu masyarakat terdapat suatu dasar dimana setiap inidividu harus patuhi agar dapat di terima di tengah – tengah masyarakat.
Terbentuknya suatu individu dengan segala sifat dan tingkah lakunya dimulai ketika mereka masih bayi dimana mereka belajar akan segala hal dari orang – orang di sekitarnya yaitu keluarga. Kepribadian seseorang pertama kali terbentuk dari keluarga yang mana bila sudah lebih dewasa maka proses tersebut akan diteruskan oleh teman – teman dalam suatu pergaulan,pendidikan,dan masyarakat. Baik buruknya seorang individu itu ditentukan oleh lingkungannya.

Kenakalan remaja

    Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
    Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah  yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif,  yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan dikalangan remaja.
Adapun akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja ada 3 antara lain :
a.      Bagi diri remaja itu sendiri
b.      Bagi keluarga
c.      Bagi lingkungan masyarakat.
selain itu ada  Faktor-faktor  penyebab munculnya kenakalan remaja antara lain :
1.    Kurangnya sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.
2.    Contoh perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku dan nilai-nilai anti-sosial.
3.    Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik aktivitas, pertemanan di sekolah ataupun di luar sekolah, dan lainnya).
4.    Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.
5.    Rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak.
6.    Tingginya konflik dan perilaku agresif yang terjadi dalam lingkungan keluarga.
7.    Kemiskinan dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
8.    Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada pengawasan dari figur otoritas lain.
9.    Perbedaan budaya tempat tinggal anak, misalnya pindah ke kota lain atau lingkungan baru.
10.  Adanya saudara kandung atau tiri yang menggunakan obat-obat terlarang atau melakukan kenakalan remaja


Warga Negara Indonesia

Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti kita ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu Negara lain yang bukan merupakan Negaranya. suatu Negara pasti mempunyai suatu undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di Indonesia juga salah satu Negara yang mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut.
1.HAK WARGANEGARA
   a. Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum
   b. Hak atas penghidupan yang layak
   c, Hak untuk hidup
   d. Hak atas jaminan social
   e. Hak atas kebebasan berserikat, berkumpumpul dan mengeluarkan pendapat
2. KEWAJIBAN WARGANEGARA
  a. Melaksanakan aturan hukum
  b. Menghargai hak orang lain
  c. Membayar pajak
  d. Menjadi saksi dalam pengadilan
  e. Bersedia untuk mengikuti wajib militer dll
3.TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA INDONESIA
   a. Mewujudkan kepentingan nasional
   b. Ikut terlibat dalam memecahkan masalah bangsa
   c. Memelihara dan memperbaiki demokrasi
4.PERAN WARGA NEGARA INDONESIA
  a. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
  b. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional
c. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi IMTEK
d. Menciptakan kerukunan beragama
e. Ikut serta memajukan Pendidikan Nasional
f. Menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia dari segala macam ancaman


Masyarakat Desa


     Sejak pemerintahan Orde Baru sampai sekarang, gonjang-ganjing mengenai peningkatan taraf hidup petani di pedesaan selalu mengalami dinamika. Apapun kebijakan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup petani, seringkali menuai kritikan dan kontroversi dari berbagai pihak. Banyak kalangan yang mengatakan petani sebagai "wong cilik" yang kehidupannya semakin tertindas dan harus menjadi tumbal atas kebijakan  perekonomian pemerintah. Kita lihat kembali bagaimana kebijakan penentuan harga dasar gabah, pengurangan subsidi pupuk, mahalnya harga bahan bakar dan baru-baru ini kebijakan import yang dirasa tidak berpihak pada kepentingan dan kesejahteraan petani.

Disisi lain, pembangunan nasional juga menciptakan kesenjangan antara desa dan kota. Banyak peneliti yang sudah membuktikan bahwa pembangunan semakin memperbesar jurang antara kota dan desa. Sangat disadari, negara berkembang seperti Indonesia mengkonsentrasikan pembangunan ekonomi pada sektor industri yang membutuhkan investasi yang mahal untuk mengejar pertumbuhan. Akibatnya sektor lain seperti  sektor pertanian dikorbankan yang akhirnya pembangunan hanya terpusat di kota-kota.   Hal ini juga sesuai dengan hipotesa Kuznets, bahwa pada tahap pertumbuhan awal pertumbuhan diikuti dengan pemerataan yang buruk dan setelah masuk pada tahap pertumbuhan lanjut pemerataan semakin membaik. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan tersebut antara lain karena perbedaan pendidikan, ketersediaan lapangan pekerjaan, infrastruktur investasi, dan kebijakan

telah banyak para ahli pembangunan masyarakat pedesaan yang mengangkat permasalahan ini ke permukaan. Karena sesungguhnya yang terjadi petani tetap miskin, sebab persoalan yang berkaitan dengan produksi seperti kapasitas sumber daya manusia, modal, dan kebijakan tetap sama dari tahun ke tahun walaupun bentuknya berbeda. Studi mengenai kemiskinan pedesaan menunjukkan bahwa untuk daerah pedesaan di Sulteng mencapai 48,08% sementara untuk perkotaan sekitar 12,24%. Studi ini menggunakan pendekatan jisam (kajian bersama) sehingga kriteria kemiskinan sangat lokalistik berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan kepemilikan masyarakat.

Banyak proyek/program pemerintah yang sudah dilakukan untuk mendorong pembangunan perekonomian masyarakat pedesaan. Proyek/program tersebut dilakukan masing-masing departemen maupun antar departemen. Pada umumnya proyek-proyek yang digulirkan masih pada generasi pemberian bantuan fisik kepada masyarakat. Baik berupa sarana irigasi, bantuan saprotan, mesin pompa, pembangunan sarana air bersih dan sebagainya. Kenyataannya, ketika proyek berakhir maka keluaran proyek tersebut sudah tidak berfungsi atau bahkan hilang. beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan proyek tersebut antara lain, yaitu: (1) ketidaktepatan antara kebutuhan masyarakat dan bantuan yang diberikan (2) paket proyek tidak dilengkapi dengan ketrampilan yang mendukung (3) tidak ada kegiatan monitoring yang terencana (4) tidak ada kelembagaan di tingkat masyarakat yang melanjutkan proyek.

Belajar dari berbagai kegagalan tersebut, generasi selanjutnya proyek-proyek mulai dilengkapi dengan aspek lain seperti pelatihan untuk ketrampilan, pembentukan kelembagaan di tingkat masyarakat, keberadaan petugas lapang, melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Atau dengan kata lain beberapa proyek dikelola dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, hasil proyek lebih lama dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan berkembang memberikan dampak positif.     

Pemberdayaan adalah bagian dari paradigma pembangunan yang memfokuskan perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek intelektual (Sumber Daya Manusia), aspek material dan fisik, sampai kepada aspek manajerial. Aspek-aspek tersebut bisa jadi dikembangkan menjadi aspek sosial-budaya, ekonomi, politik, keamanan dan lingkungan.

Telaah lebih lanjut paper ini adalah bagaimanakah peran pemberdayaan masyarakat desa dalam program-program pemerintah untuk peningkatan pendapatan. Kemudian seberapa besarkah kegiatan ekonomi masyarakat desa mendukung perekonomian nasional. Topik tersebut masih relevan untuk dibahas bagi agenda pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,  mengingat keberadaan masyarakat desa dari sisi kualitas dan kuantitas menjadi peluang dan tantangan.
  

Kemiskinan yang ada di Jakarta


     Kaya dan miskin itu adalah sebuah anugerah. Tidak ada satu orang pun didunia ini yang berkeinginan untuk menjadi orang miskin selama hidupnya, apalagi hingga menurun ke anak cucu. Tetapi kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin yang terjadi di kota metropolitan ini laksana gunung yang tinggi menjulang dan jurang dalam mencekam. Si kaya bisa dengan enaknya menghambur-hamburkan uangnya sekejap saja demi sepotong roti dan secangkir minuman, tapi si miskin pun harus berdiri seharian penuh diperempatan jalan hanya untuk mendapatkan uang recehan tuk bertahan hidup hingga ke esok harinya. 
Kemiskinan, sebuah fenomena sosial yang tak dapat kita pungkiri nyata terlihat di kota ini. Konsep kemiskinan mempunyai pengertian yang luas dan beragam. bahwa kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standard tingkat hidup yang rendah yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standard kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. standard kehidupan yang rendah tersebut nampak langsung pengaruhnya terhadap aspek sosial seperti tingkat pendidikan, kesehatan, kehidupan moral dan harga diri mereka yang tergolong sebagai orang miskin.
Kemiskinan ini kita dapat duga berasal dari sebuah penambahan penduduk ilegal yang selama ini tumbuh subur di kota besar. Bayangan akan megahnya kota besar seperti Jakarta menjadi alasan mereka yang tak memiliki skill pekerjaan atau pendidikan yang memadai. Pasar persaingan yang ditetapkan kota ini membuat mereka yang tidak memiliki kompetensi teringkir dari persaingan yang cukup kejam. Kemiskinan menjadi efek yang telak atas gagalnya persaingan yang coba mereka lakukan di Kota Jakarta.
Dari kemiskinan tersebut, menimbulkan efek yang bercecer, seperti pemukiman liar, gelandangan, dll. pemukiman liar dan gelandangan (Studi di Jakarta dan Purwokerto),  merupakan konsekuensi logis yang muncul akibat gangunan dan pengembangan perkotaan. Timbulnya gelandangan di perkotaan terjadi karena adanya tekanan-tekanan ekonomi dan rasa tidak aman sebagian warga desa yang kemudian terpaksa harus mencari tempat yang diduga dapat memberi kesempatan yang lebih baik di kota.
Lebih lanjut dalam studinya ia membagi kondisi kehidupan dalam dua hal
yaitu perumahan (sulitnya gelandangan mendapatkan perumahan, sehingga mereka memanfaatkan tanah-tanah liar sebagai pemukiman dengan mendirikan gubuk-gubuk), serta mata pencaharian (aktivitas ekonomi dilakukan dengan mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual kembali).
dalam sosiologi, Gelandangan ini, menciptakan fenomena gepeng, anak punk, dan gemstas yang nantinya akan membentuk suatu gejala perilaku kriminal oleh karena sebuah rasa pengucilan yang mereka dapatkan secara psikologis ataupun tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Kriminalitas oleh karena marjinalitas yang mereka dapatkan tidaklah sepenuhnya menjadi kelahan mereka, namun lebih tepatnya tanggung jawab pengemban amanat rakyat, yakni pemerintah.
Belum lagi penyimpangan sosial yang terjadi oleh karena aspek sisi kelam kota ini, yakni fenomena banci dan psk. Kedua fenomena sosial ini menjadi hal yang telah lama kita ketahui sebelumnya. Sekali lagi permasalahan kemiskinan menjadi kunci jawaban timbulnya fenomena tersebut.

Kamis, 29 Desember 2011

Diskriminasi

Diskriminasi dalam berbagai bentuk telah merambah ke berbagai bidang kehidupan bangsa dan dianggap sebagai hal yang biasa dan wajar serta tidak menganggap bahwa hal tersebut merupakan suatu bentuk diskriminasi.
Perlakuan diskriminatif tidak disadari oleh subjek yang menerima perlakuan diskriminasi tersebut dan oleh yang memperlakukan tindakan diskriminasi tersebut. Praktik diskriminasi merupakan tindakan pembedaan untuk mendapatkan hak dan pelayanan kepada masyarakat dengan didasarkan warna kulit, golongan, suku, etnis, agama, jenis kelamin, dan sebagainya serta akan menjadi lebih luas cakupannya jika kita mengacu kepada Undang-Undang tentang Hak Asasi Manusia.
Pasal 1 ayat (3) UU tersebut menyatakan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik, yang berakibat pengangguran, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan, baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan yang lain.

  Permasalahan yang Dihadapi

Dari segi peraturan perundang-undangan, beberapa peraturan perundang-undangan telah diarahkan untuk menghapuskan kesenjangan dan menghilangkan praktik diskriminasi, antara lain untuk menghapuskan diskriminasi terhadap perempuan, suku etnis, kelompok rentan, dan kelompok minoritas. Namun, perubahan yang diharapkan belum terwujudkan secara optimal, antara lain disebabkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada belum dijadikan acuan dalam melakukan tindakan untuk dijadikan dasar hukum pada proses hukum penanganan kasus atau perkara.
Terkait dengan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan
Perempuan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan dan melaporkan pelaksanaan upaya menghapuskan segala bentuk diskriminasi kepada dunia internasional. Namun, harus diakui bahwa pelaksanaan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan ini masih menghadapi kendala yang tidak kecil. Hal tersebut, antara lain, disebabkan kurangnya koordinasi antarkelembagaan sehingga terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Selain itu,  juga masih ada kelemahan komitmen instansi/lembaga yang terkait sehingga sering mengakibatkan lambatnya upaya penanganan berbagai masalah diskriminasi di Indonesia.
Selain itu, masih sering terjadi bahwa pelayanan kepada masyarakat menjadi kurang dengan alasan bahwa hal itu disebabkan legitimasi dari pernyataan dalam peraturan perundang-undangan belum mengatur ketentuan yang harus dilakukan.
Diskriminasi juga dapat terjadi, antara lain, pada kehidupan masyarakat miskin atau kurang mampu. Akses untuk mendapatkan pelayanan khususnya pelayanan kesehatan, masih sering menimbulkan diskriminasi, terutama kepada golongan masyarakat miskin, dan menimbulkan ketidakadilan. Hal tersebut, antara lain, disebabkan rendahnya kepedulian sosial penyelenggara rumah sakit. Di samping itu, dikarenakan tidak adanya perangkat peraturan perundang-undangan yang mempunyai aturan kekuatan hukum dan sanksi yang tegas bagi rumah sakit yang menolak memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien miskin, menyebabkan penolakan dan penahanan rumah sakit terhadap pasien miskin masih sering terjadi.

agama dan masyarakat

Di negara indonesia ini, mempunyai bermacam-macam agama. Seperti agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya. Tetapi karena beragam agama, menjadi banyak masalah yang timbul. Contohnya, perbuatan anarkis yang di lakukan oleh beberapa ormas tertentu. Oleh karena itu, kebabasan dalam beragama pun menjadi masalah yang besar, karena telah merugikan banyak masyarakat. Padalah, di dalam undang-undang pun sudah tercantum untuk kebabasan memeluk agama. Apa yang salah sebenarnya dengan masyarakat indonesia saat ini, masalah yang seharusnya bisa di selesaikan dengan kepala dingin, tetapi tetap saja di selesaikan oleh emosi. Akibatnya, banyak korban akibat perbuatan itu, dan ada perasaan tidak nyaman dalam memilih kepercayaan. Bagaimanakah sebainya sikap pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini, haruskah lebih banyak jatuh korban terlebih dahulu, baru kemudian ada tindakan tegas. Sebagai Masyarakat yang baik, kita harus selalu berfikir positif. berikut ini usul muasal agama d indonesia & masyarakat bergaya ke barat-baratan .
Kebudayaan Islam
               Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15.
 Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimasuk ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita. Agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan. Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Kebudayaan Hindu dan Budha
               Pada abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai.
Kebudayaan Barat
              Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya.
 Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain.


Kebudayaan Masyarakat Indonesia

    Setiap Manusia yang hidup di bumi ini membina hubungan yang baik antara manusia satu dengan yang lainya maupun hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungan di sekitarnya. kemampuan manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif itu telah membuka peluang bagi pengembangan berbagai bentuk organisasi dan kebudayaan menuju peradaban.

Kebudayaan sendiri adalah salah satu kata yang merujuk pada perkembangan intektual, spritualitas, dan estetika pada sebuah masyarakat. Kebudayaan pun disepakati sebagai buah tangan dari manusia dan melalui konstruksi sosial.

Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terdiri dari beraneka suku bangsa akhirnya melahirkan berbagai macam jenis kebudayaan yang diwariskan turun temurun dari nenek moyang ke anak cucu mereka. Berbagai macam jenis kerajinan, kesenian, maupun masakan yang mencirikan ke-khasan daenah masing-masing adalah warisan yang tak ternilai harganya.
Namun perkembangan zaman dan teknologi yang begitu cepat membuat perkembangan kebudayaan Indonesia menjadi tersendat dewasa ini. Betapa tidak, Remaja-remaja saat ini lebih senang bermain video game dari pada memainkan permainan tradisional seperti congklak, galaksin, dan permainan lainnya. Mereka lebih memilih memakan makanan siap saji dari pada makanan tradisional yang notabene adalah makanan khas mereka sendiri seperti Gudeg. Dan Lebih bangga jika memakai pakaian bermerk perancang terkenal dari pada memakai batik yang merupakan warisan leluhur kita. Kesenian seperti wayang dan tarian tradisional pun sangat jarang ditemui. Mungkin sesekali kesenian tersebut dipentaskan di salah satu tempat tujuan wisata di Indonesia, namun miris sekali jika mengetahui jumlah pengunjung yang menyaksikannya hanya sedikit sekali.

Lalu ketika Negara tetangga mengklaim bahwa kebudayaan-kebudayaaan Indonesia adalah milik mereka, kita baru mulai sibuk dan memprotes semua tindakan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang telah dilakukan oleh Negara tetangga itu tidak benar dan menyakiti perasaan bangsa Indonesia. Namun dibalik semua itu ada hikmah yang dapat kita dapatkan. Sekarang Pemerintah sedang gempar-gemparnya mematenkan semua kebudayaan kita, Masyarakat Indonesia juga menjadi semakin peduli dan menghargai kebudayaan yang mereka miliki, terbukti dengan munculnya tren batik di Industri Fasion. Pagelaran-pagelaran kebudayaan sering dipertunjukkan di sekolah-sekolah dan di berbagai event untuk tetap melestarikan budaya Indonesia.

Sudah sepatutnyalah kita melestarikan apa yang telah diwariskan oleh nenek moyang kepada kita. Bukan karna takut dicuri oleh Negara lain, tapi karena kita mencintai budaya negeri kita sendiri.
Mari kita lestarikan kebudayaan Indonesia.